Masyati, kerap disapa Bu Yati, kini membuka lapak di Pasar Wayau. Sedangkan Rabiatul Adawiyah dan Erma Santi kebanjiran pesanan masker. Kedua warga Desa Wayau itu mengukir kisah sukses berkat mengikuti pelatihan yang digelar Pemerintah Desa beberapa waktu lalu.
WAYAU, metro7.co.id – Ditemui di Pasar Wayau pada Selasa(13/10/2020), Masyati yang kerap disapa Bu Yati mengaku senang. Karena pernah mengikuti pelatihan membuat kue, kini ia bias berjualan di pasar sehingga bias mengembangkan ilmu yang didapat sewaktu pelatihan. Tentunya juga, penghasilannya bertambah.
“Sekarang sudah bisa membuat berbagai macam kue, meskipun kemarn di pelatihan hanya diajarkan beberapa saja. Tapi yang terpenting kemarin diajarkan dasar-dasar membuat kue, sehingga sekarang saya bisa mengembangkanya,” ujarnya.
Adapun kendala yang dihadapi Ibu Yati, karena dia berjualan di pasar, sehingga harus mengikuti apa yang diminati konsumen. Saat pelatihan, hanya diajarkan membuat kue berbahan mahal dan susah dijual di pasar.
Sementara itu, Rabiatul Adawiyah dan Erma Santi ketika ditemui di Gedung Bulutangkis Desa Wayau mengatakan sangat beruntung mengikuti pelatihan tesebut. Ia mengakui, sebelum menerima pelatihan, ia tidak bisa menjahit. Sekarang, ia sudah bisa menerima jahitan dari orang terdekat maupun pesanan dari perusahaan untuk membuat masker.
“Alhamdulillah sekarang sudah bisa membeli mesin jahit dari hasil sendiri, dan kemaren juga dibekali perlengkapan menjahit dari pelatihan. Kami mengembangkan keahlian menjahit berbekal melihat dari youtube dan baca-baca di google cara potong-potong dan lainya,” ujar Erma.
Mereka rupanya masih haus pengetahuan dan ingin menambah kemampuan. Jika ada digelar pelatihan serupa lagi, mereka mengaku tak ingin ketinggalan.
“Agar bisa berkembang lagi kedepanya,” pungkas Rabiatul Adawiyah.