SANTUUN, metro7.co.id – Saat Jepang masuk Kalimantan melalui Tarakan pada pada januari 1942, tepat di bulan yang sama jepang telah menguasai kota minyak di Balikpapan.
Pada saat itu tentara Jepang dari Kalimantan Timur ke Kalimantan Selatan masuk melalui jalan Desa Lano dan sampai di Desa Santu’un.
Jalan bekas tentara Jepang itu pun masih bisa kita lihat sampai sekarang. Jalan yang kira-kira lebar 3 meter tersebut tidak ada tanjakan maupun turunan. Semua diroboh menjadi rata.
Tepat di pertengahan jalan buatan jepang tersebut ada benda yang berbentuk bundar panjang kira-kira 1,5 meter, yang terbuat dari semen.
Menurut warga setempat benda tersebut adalah semacam alat meratakan tanah pada zaman dahulu.
Akan tetapi menurut sejarawan Adytia Riswan Effendy, benda tersebut adalah tanda batas, tanda sumber minyak atau batu bara.