SEI PIMPING, metro7.co.id – Di desa Sei Pimping banyak sekali lahan tidur yang tidak dimanfaatkan oleh warganya. Sehingga menuntut pemdes Sei Pimping untuk mengadakan sosialisasi mengenai pemanfaatan lahan tidur dan membuat program inovasi desa yakni Program Lahan Tidur Jadi Produktif (Lati Jala Pro). Dan kini program Lati Jala Pro telah terealisasikan oleh pemdes Sei Pimping.
Pada hari Senin (23/08/2021), kepala desa Sei Pimping Syahrani, A.Md langsung meninjau lahan tidur yang kini sudah diubah menjadi lahan yang produktif dan bisa menghasilkan uang untuk warga desa Sei Pimping.
“Alhamdulillah, program inovasi desa Sei Pimping yaitu program Lati Jala Pro sekarang telah terlaksana. Ada lahan di dekat Kantor Desa Sei Pimping yang tidak digarap. Dengan adanya program Lati Jala Pro, sekarang lahan itu telah ditanami sayur-sayuran yang cepat panen, sehingga bisa menghasilkan uang guna menambah pendapatan warga desa Sei Pimping di masa Pandemic ini. Dan saya lihat sekarang sayur-sayuran yang ditanam tersebut sudah mulai berbunga, mungkin tunggu beberapa waktu sudah mulai berbuah dan bisa di panen,” tuturnya.
Sementara itu, Raymon dan Badaruddin selaku warga desa Sei Pimping sekaligus petani yang menggarap lahan itu, saat ditemui Metro7 mereka mengaku bahwa sangat terbantu dengan adanya program Lati Jala Pro. Karena di masa pandemic Covid-19 ini ekonomi mereka terus menurun, dengan menggarap lahan tidur tersebut diharapkan hasil kebunnya nanti bisa membantu meningkatkan penghasilan mereka.
“Ya memang, setiap hari kami selalu berada di kebun ini. Disini kami menanam sayur-sayuran yang cepat panen seperti jagung, cabe, kacang, tomat, dan lain-lain. Meskipun lahannya punya pemdes Sei Pimping dan tidak terlalu luas. Tapi kami sangat senang dan merasa terbantu, karena dipercaya untuk menggarap lahan tersebut. Dan yang paling penting adalah hasil kebunnya nanti, sepenuhnya diberikan kepada kami. Artinya pemdes Sei Pimping tidak akan meminta bagian dari hasil panen itu, karena tujuan mereka hanya ingin membantu ekonomi masyarakat yang kurang mampu di masa yang sulit ini dengan memanfaatkan potensi desa yang ada,” ujar Raymon, salah satu penggarap lahan tidur.