JUAI, metro7.co.id – Sebanyak 32 warga desa juai berkumpul di kantor desa pada sore hari Senin (11/10/2021). Mereka berkumpul dalam rangka penutupan pelatihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Juai dalam rangka meningkatkan kemampuan dan potensi warga untuk kemajuan ekonomi.
Peserta yang terdiri dari para pemuda dan pemudi serta ibu-ibu telah selesai mengikuti tujuh pelatihan. Pelatihan tersebut dilaksanakan dua tahap. Tahap pertama yaitu pada bulan Juli sebanyak tiga pelatihan diantaranya menjahit, tata rias, dan service AC. Tahap kedua yaitu pada bulan Agustus sebanyak empat pelatihan diantaranya Las Listrik, Sablon, Kerupuk, dan Amplang.
Pelatihan kali ini Pemdes Juai bekerja sama dengan lembaga pelatihan Jikamaka yang berletak di Murung Pudak. Lembaga Jikamaka ini memang sudah sering dijadikan mitra kerjasama dengan desa-desa dalam melaksanakan pelatihan untuk menambah kemampuan dan potensi dalam berkarya.
Pelatihan dilaksanakan dengan terstruktur dan terencana untuk mencapai hasil yang maksimal. Dari pihak Jikamaka memberikan pilihan untuk lokasi pelatihan apakah langsung ke tempat pelatihan atau didatangi ke kantor desa.
Tahun 2021 ini merupakan tahun dimana pandemi masih melanda sejak tahun 2020. Hal ini sedikit banyaknya mempengaruhi keadaan ekonomi warga. Oleh karena itu, pemerintah pusat memprioritaskan pemulihan ekonomi untuk penggunaan dana desa. Melalui pelatihan inilah diharapkan warga yang terdampak corona dapat mengembangkan usaha sesuai dengan potensi dan kemampuan.
Kegiatan penutupan yang dihadiri oleh Sekdes Juai Edy Rosani, Ketua Pelaksana pelatihan Sukran, dan juga Anggota Panitia Pelatihan Mulyani. Pada sambutannya, Edy menyampaikan pesan kepada peserta untuk terus mengulang dan mengingat apa yang sudah diajarkan pada saat pelatihan. Ia berharap kemudian kegiatan ini menjadi manfaat dan berdampak positif khusus untuk peserta dan lingkungan Desa Juai.
Kegiatan diakhiri dengan pembagian sertifikat disertai penyerahan alat yang digunakan selama pelatihan untuk kelompok peserta sesuai dengan bidang masing-masing. Harapannya dengan alat yang diberikan dapat dijadikan aset untuk terus mengembangkan pelatihan yang didapat. Alat yang diberikan merupakan aset desa, namun diserahkan kepada kelompok peserta untuk mengembangkan usahanya.
Alat tersebut harus dijaga dengan sebaik-baiknya dan diserahkan kembali ke desa apabila terjadi kerusakan agar dapat tercatat karena merupakan aset desa yang dibeli menggunakan anggaran dana desa.